cinta sejati mendengar
apa yang tidak dikatakan
cinta sejati mengerti
apa yang tidak dijelaskan
sebab cintatidak datang dari bibir lidah atau pikiran melainkan cinta datang dari hati.......///????????
Sabtu, 29 September 2012
Jumat, 28 September 2012
cinta tak harus memiliki
kita harus berhenti mencintai seseorang bukan karna orang itu berhenti mencintai kita...melainkan karna kita menyadari bahwa orang itu akan lebih bahagia apabila kita melepaskannya
cinta sesungguhnya
cinta yang sesungguhnya adalah ketika aku meneteskan air mata dan masih menunggumu dengan setia disini.dan ketika kamu memilih seseorang....aku akan tersenyum dan berkata"aku turut berbahagia untukmu"
Kamis, 27 September 2012
Rabu, 26 September 2012
hikmah turunnya al qur'an
Pengertian dan Hikmah Nuzulul Qur’an – Nuzulul Qur’an merupakan
sebuah mukjizat Allah SWT karena peristiwa ini merupakan proses turunnya
Al-Qur’an kepada Rasul Muhammad SAW untuk memberi petujuk kepada manusia. Turunya
al-Qur’an merupakan peristiwa besar yang sekaligus menyatakan
kedudukannya bagi penghuni langit dan penghuni bumi. Karenanya kita harus
mengetahui Pengertian dan Hikmah Nuzulul Qur’an secara menyeluruh.
Artinya di sini Pengertian dan Hikmah Nuzulul Qur’an kita kita
harus mampu mengimplementasikan Al-Qur’an dalam diri kita masing-masing. hikmah
nuzulul quran
Tujuan Khusus Dari Nuzulul Qur’an dan pengertian nuzulul Qur’an
Memberikan
Petunjuk kepada semua makhluk ke jalan yang lurus, sebagai adanya targhib dan tarhib,
untuk dapat melaksanakan syari’at Allah SWT. Sebagai Jawaban terhadap
pertanyaan dan juga penjelasan bagi mereka, seperti turunya Al-Anfal 1, dan
an-Nisa’ : 127
A. Proses Turunnya Al-Qur’an
Allah SWT menurunkan Al-Qur’an kepada Rasul Muhammad SAW untuk memberi
petujuk kepada manusia. Turunya al-Qur’an merupakan peristiwa besar yang
sekaligus menyatakan kedudukannya bagi penghuni langit dan penghuni bumi. Maka
turunya Al-Qur’an dengan dua tahapan, yaitu :
Pertama : Al-Qur’an turun pada malam lailatul qadar pada malam
kemulyaan, merupakan pemberitahuan Allah SWT kepada alam tingkat tinggi yang
terdiri dari malaikat-malakat akan kemulyaan umat Nabi Muhamad SAW.
Kedua : Turunya Al-Qur’an secara bertahap ( munajaman ),
dengan tujuan menguatkan hati Rasul SAW dan menghibur serta mengikuti peristiwa
dan kejadian-kejadian sampai Allah SWT menyempurnakan agama ini dan mencukupi
nikmat-nikmat-Nya.
Perbedaan
turunnya Al-Qur’an secara sekaligus dan berangsur-angsur disebabkan karena
merujuk kepada dua kata anzala dan nazala dalam
ayat surat al-Isra’ : 105.
وَبِالْحَقِّ أَنزَلْنَاهُ وَبِالْحَقِّ نَزَلَ وَمَآأَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ
مُبَشِّرًا وَنَذِيرًا * - الإسراء : 105 -
Dan Raghib
al-Asfahani mengatakan : perbedaan dua kata tersebut, kata inzal dan tanzil,
Yaitubahwa kata tanzil ( التنزيل ) dimaksudkan berkenaan turunya Al-Qur’an secara
berangsur-angsur ( مفرّقا ),atau ( منجما )Sedangkan kata inzal ditujukan berkenaan turunya
al-qur’an secara sekaligus ( جملة ).
Dasar turunnya Al-Qur’an sekaligus
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
* - الدخان : 3 –
“Sesumgguhmya
Kami menurunkan ( Al-Qur’an ) pada malam yang diberkahi dan sesungguhnya
Kamilah yang memberi peringatan “.( QS. Al-Dhukhan : 3 )
Firman Allah
SWTSurat Al-Baqarah : 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ
وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ * - البقرة : 185 -
“ Bulan
Ramadhan bulan yang didalmnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan
yang bathil “ ( QS. Al-Basqarah : 185 ).
Firman Allah
SWT surat Al-Qadr : 1
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ * – القدر : 1 -
“ Sesungguhnya
Kami telah menurunkan Al-Qur’an pada malam kemulyaan “ ( QS. Al-Qadr :
1 )
Hadits Nabi
yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, bahwa ia berkata :
أنزل القرأنُ جملةً واحدة ً إلى السمَاءِ الدنيا وكانَ بمواقعِ النجومِ وكان
اللهُ يُنزله ُ على رسوله صلى الله عليه وسلمّ بعضه فى إثر بعضٍ .
“Allah
menurunkan Al-Qur’an sekaligus ke langit dunia, tempat turunnya secara
berangsur-angsur.Lalu Dia menurunkannya kepada Rasul-Nya SAW bagian demi
bagian . “ ( HR. Al Hakim dan al-Baihaqi )
Dalam
riwayat Ibnu Abbas ra yang lain, beliau berkata :
أنزلَ القرأنُ فى ليلةِ القدرِ فى شَهرى رمضان إلى السماء الدنيا جملةً واحدةً
ثم أنزل نجوماً .
“Al-qur’an
diturunkan pada malam lailatul Qadar pada bulan Ramadhan ke langit dunia
sekaligus, lalu ia menurunkan secara berangsur-angsur “. ( HR.
Al-Tabrani ).
Dasar Turun nya Al-Qur’an berangsur-angsur
Firman Allah
SWT surat al-Isra’ : 106
وَقُرْءَانًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ
وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا * – الإسراء : 106_
“Dan
Al-Qur’an telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur, agar kamu membacanya
perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian-demi bagian .
“ ( QS. Al-Isra’ : 106 ).
Dan Firman
Allah SWT surat Al-Furqan : 32
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْءَانُ جُمْلَةً
وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلًا
* – الفرقان : 32 –
Hikmah Turunnya Al-Qur’an dengan beransur-angsur
.
Pertama : Menguatkan dan meneguhkan hati Raulullah SAW, dalam rangka
menyampaikan dakwahnya dalam menghadapi celaan orang-orang musyrik. Sebagaimana
Al-Qur’an Surat : Al-Furqan : 32
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْلاَ نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْءَانُ جُمْلَةً
وَاحِدَةً كَذَلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنَاهُ تَرْتِيلاً *
– الفرقان : 32 -
Artinya : “Berkatalah
orang-orang kafir:”Mengapa al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali
turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami
membacakannya secara tartil (teratur dan benar). (QS.Al-Furqan / 25:32)
Kedua : Mempermudah hafalan dan pemahaman, karena Al-Qur’an diturunkan
ditengah-tengah umat yang ummi dan yang tidak pandai membaca
dan menulis. Sebagaiman Allah SWT menegaskan dalam Al-Qur’an suratAl-Qamar
: 17.
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ * -
القمر : 22 -
Ketiga : Sebagai pendidikan terhadap umat islam, dengan turunnya Al-Qur’an dengan
cara bertahap, pelajaran dengan sabar dan hati-hati dalam menghadapi segala
cobaan, dan bertahap dalam memahami hukum islam.
Keempat : Denga cara ini, turunya ayat sesuai dengan peristiwa yang terjadi akan
lebih berkesan dihati, karena segala persoalan dapat ditanyakan langsung kepada
Nabi SAW, seperti yang terjadi, dan Al-Qur’an langsung menjawabnya, dalam
persoalan istri su’ad bin Rabi’ yang datang kepada Rasulullah.
Diriwayatkan
oleh Jabir bin Abdullah, berkata : “ telah datang seorang istri dari Su’ad bin
Rabi’ kepada Rasul SAW dan bersamanya dua orang anak perempuan, dan berkata : “
Ya Rasul ! kedua anak perempuan ini adalah putri dari Su’ad yang terbunuh dalam
perang Uhud, dan pamannya tidak memberikan hak keduanya. Maka bersabda
Rasulullah SAW dalam persoalan tersebut dengan turunnya ayat, QS. Al-Nisa’ :
11.
يوصِيكُمُ اللهُ فِي أَوْلاَدِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ اْلأُنثَيَيْنِ
فَإِن كُنَّ نِسَآءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَاتَرَكَ وَإِن
كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ وَلأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا
السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِن كَانَ لَهُ وَلَدُُ فَإِن لَّمْ يَكُن لَّهُ وَلَدُُ
وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلأُمِّهِ الثُّلُثُ فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ فَلأُمَّهِ
السُّدُسُ مِن بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِى بِهَآأَوْدَيْنٍ ءَابَآؤُكُمْ
وَأَبْنَاؤُكُمْ لاَتَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا فَرِيضَةً مِّنَ
اللهِ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا * - النساء : 11 -
Kelima : Bukti yang pasti ( mu’jizat ) bahwa Al-Qur’an
adalah dari sisi Allah SWT Yang Maha bijaksana dan Maha Terpuji. Ketika terjadi
pengingkaran terhadap Al-Qur’an itu, maka Allah untuk mendatangkan yang serupa
dengannya, maka sekali lagi Allah menegasakan tidak akan bisa sebagaimana Allah
SWT berfirman : QS. Al-Isra’ : 88, QS. Hud : 13, QS. Al-Baqarah : 23.
Bukti Kemukjizatan
قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ اْلإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَن يَأْتُوا
بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْءَانِ لاَيَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْكَانَ بَعْضُهُمْ
لِبَعْضٍ ظَهِيرًا ) الإسراء : 88 )
أَمْ يَقُوْلُوْنَ اْفتَرَاهُ قُلْ فَأْتُوْا بِعَشْرِ سُوَرٍ مِثْلِهِ
مُفْتَرَيَاتٍ وَادْعُوْا مَنِ اسْتَطَعْتُمْ مِنْ دُوْنِ اللهِ إِنْ كُنْتُمْ
صَادِقِيْنَ ) هود : 13 )
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا
عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِن مِّثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَآءَكُم مِّن
دُونِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ ( البقرة : 23 )
Ayat yang pertama dan terakhir diturunkan. Pertama :
Berkata As-Suyutti, tentang yang pertama turunnya Al-Qur’an sesuai dengan
pendapat yang shahih, yaitu firman Allah SWT surat al-Alaq: 1-5.
Kedua : Yang Terakhir Kali Ayat turun dari Al-Qur’an.
Perselisihan
yang terjadi dikalangan para ulama tentang ayat yang terakhir turun adalah
berdasarkan dalil yangmarfu’, sehingga menyebabkan terjadinya banyak
perselisihan pendapat. Dan pendapat yang rajih ( kuat )
tentang yang terakhir turun dalam Al-Qur’an adalahsurat Al-Baqarah : 281.[i]
وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ تُوَفَّى كُلُّ
نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ * - البقرة : 281 -
Cara turunnya wahyu ( al-Qur’an )
Pertama : Datang kepada Rasul SAW Malaikat seperti dencingan suara lonceng yang
amat kuat, dari musnad imam Ahmad, dari Abdullah bin Umar, aku bertanya kepada Rasul,
Apakah anda ya Rasul menyadari tetang turunnya wahyu ?, Rasul Menjawab : aku
mendengar suara dencingan lonceng, kemudian aku diam, tiba-tiba aku tidak
sadarkan diri, ternyata turunnya wahyu. Dan cara ini adalah cara yang terberat,
dan dikatakan demikian diantara turunnya ayat berkenaan tetang janji dan
ancaman.
Kedua : Malaikat datang kepada Rasul bagaikan seorang laki-laki, dan
menyampaikan wahyu, demikian sebagaimana hadits shahih. Dan cara yang demikian
adalah cara yang lebih ringan dari cara yang pertama. Karena cara ini, Malaikat
sebagaimana layaknya saudara saudara yang lain, dan berbicara baik secara sadar
seperti pada saat isra dan mi’raj, dan dalam keadaan tidur seperti hadits Muaz
bin Jabal.
Langganan:
Postingan (Atom)